Hi.. perkenalkan nama saya Dewi Hestia, mau berbagi cerita seram tapi
kejadiannya udah agak lama sekitar 2 tahun lalu waktu saya masih kelas
XII SMP.
Pagi itu saya berangkat ke sekolah agak cepat sekitar
pukul 6:15 karena banyak tugas yang belum kelar, bukan PR tapi semacam
proposal karena saya salah satu pengurus OSIS. Saat tiba di sekolah
suasananya masih sangat sepi, belum ada anak-anak yang datang. Pagi itu
pun cuacanya mendung dan gerimis, saya pun bergegas menuju kelas, dan
dari kejauhan saya melihat siswa perempuan lagi duduk2 di taman samping
kelas. Dalam hati "Yes.. ada kawan datang cepat juga :D "
"Eh.. kamu Dinda, cepat juga yah datangnya" sapaku.
"Ia Wik dah biasa pun", sambil senyum terpaksa.
"Ngapain duduk disini kan gerimis, yuk Din ke kelas".
"Jangan
Wik, jangan masuk ke kelas dulu, tunggu anak2 ramai datang", Dinda
berusaha mencegatku dan mukanya kelihatan pucat, kaki tangannya pun
gemetaran gitu.
"Memang kenapa Din?" tanyaku.
"Gpp Wik, tadi pas aku masuk kelas kayak ada sesuatu gitu, sebaiknya kamu jangan masuk dulu sendiri".
"Oh.. baiklah, tapi aku masukin tas dulu ya. Nanti aku kesini lagi".
Tiba
di kelas saya agak sedikit kaget karena semua meja dan kursi pada
berantakan bahkan di pojok belakang ada meja yang dinaikan ke meja lain
tapi modelnya kedua sisi meja tersebut yang berhimpitan. "Gila ne kelas,
siapa sih anak2 yang iseng ginian" pikirku dalam hati. Tapi sepertinya
semalam pas pulang sekolah baik2 aja deh dan ni kelas dikunci sama
penjaga sekolah.
Saya pun cuek aja, sambil membenarkan meja dan
kursi saya yang juga ikut berantakan soalnya saya harus menyelesaikan
proposal dana untuk perayaan Maulid di sekolah, Dinda pun saya abaikan.
Asik-asiknya menulis tiba-tiba aja suasana di kelas terasa aneh, kadang
tercium aroma daun pandan dan wewangian yang begitu menyengat, saya pun
masih tetap cuek dan biasa aja.
Namun tiba-tiba dari belakang
terdengar suara meja digeser dan itu terjadi sangat keras dan cepat. Pas
saya menoleh kebelakang tidak ada apa2, tidak ada orang, dan meja kursi
pun masih diposisi semula. Saya pun agak takut juga jadinya dan
bergegas ke luar kelas menjumpai Dinda.
"Din, maksud kamu tadi
melihat sesuatu itu apa sih, ga ada apa2 kok. Yok temani aku dikelas,
banyak tugas nih" saya mencoba tetap tenang dan tidak menceritakan ke
Dinda apa yang barusan saya alami. "Jangan dulu Wik, nanti aja tunggu
anak2 ramai. Tadi pas aku masuk kelas sendiri, saya melihat meja dan
kursi melayang-layang gitu, saya mencoba teriak dan berlari dari situ
tapi ga bisa. Agak lama tadi saya ketakutan di kelas sendiri". Dinda
memang sering ngalami hal2 aneh di sekolah dan dia sangat sering
kesurupan. "Ohh.. jadi kelas berantakan tadi apa karena.." jawabku dalam
hati.
Sekitar 20 menit kemudian suasana sekolah sudah agak ramai
dan terlihat cuma Candra dan Firman teman sekelas kami yang baru
datang. "Din, yuk masuk kelas. Tuh Candra dan Firman dah datang, gerimis
nih". Akhirnya Dinda pun setuju dan barengan masuk ke kelas. Namun
tiba-tiba belum sempat Dinda meletakkan tasnya dia terlihat bersikap
aneh, seperti orang ketakutan karena melihat sesuatu yang mengerikan
gitu. Mukanya pucat, matanya agak melotot dan sambil berjalan mundur
menuju pintu kelas.
"Din kamu kenapa?" tanyaku.
"Ayo keluar, tolong bawa keluar aku dari sini".
"Kenapa Din, kamu liat apa?" tanyaku. Firman dan Candra kelihatan heran.
"Wik.. tolong pegang tanganku, aku mau jatuh ga kuat berdiri nih. Ayok kita keluar dari sini" pinta Dinda.
Dia
pun terlihat pucat dan lemas sekali. Aku pun bergegas memegang tangan
Dinda dan Candra pun aku minta bantu. Namun sikap Dinda makin aneh, dia
berteriak-teriak gitu dan tangannya sangat dingin.
"Firman..
jangan disitu..!! dia ada disebelahmu, perempuan itu ada disebelahmu"
teriak Dinda. Sontak Firman yang lagi duduk santai di pojok kelas
terlihat ketakutan. Dinda pun makin menjadi-jadi dia berteriak ga
karu2an gitu dan akhirnya pingsan. Kami bertiga pun kebingungan dan
karena takut juga kami putuskan membawa Dinda ke rumah penjaga sekolah
karena kantor guru belum buka, masih terlalu pagi.
Setelah Dinda
siuman dan keadaan normal kembali, Firman bertanya apa yang dialami
Dinda tadi. Cerita Dindapun membuat bulu kuduk ku berdiri, dia
mengatakan pas didalam kelas tadi dia melihat seorang wanita yang
berpakaian putih, rambutnya panjang dan agak acak2kan gitu, makhluk itu
duduk diatas meja pojok belakang tepat di dekat Firman tadi.
Dinda
juga mengatakan ketika makhluk itu berdiri dan hendak mendatanginya,
bentuknya seram sekali seperti kuntilanak tapi berbadan besar bahkan
makhluk tersebut sedikit menunduk ketika hendak mendekatinya dan pundak
dari makhluk itu menyentuh langit-langit kelas kami.
Saya pun benar2 ketakutan ketika membayangkan apa yang diceritakan Dinda dengan hal2 aneh yang saya alami dikelas tadi.
sumber:www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar